Mujahidah Tangguh
Cinta berbanding lurus dengan keindahan
Kini kutemukan setengah bagian yang terserak itu
Mengalun indah bagaikan melodi
Beriringan dengan riak emosi
Berbagi dengan dawai hati
Keindahan mencintai setengah jiwa
Memberi kebugaran bagi jiwa
Ditengah liarnya zaman yang tak kunjung reda
Ah, ku ciptakan mimpi itu menjadi nyata
Mennggeliat diatas padang pasir nan tandus
Perkelanaanku telah berlabuh
Hinggap didahan rindang nan menyejukkan
Semilir angin sepoi melenakan
Kakiku tercengkram erat didahan itu
Tak relakan berjatuhan
Kugenggam erat dengan dekapan cinta
Kusyukuri dengan penuh hikmat
Menderu genderang cinta memunculkan keindahan
Tergores indah diraut wajahmu dan wajahku
Cinta dan keindahan
Mewarna indah didawai hati
Dengan sedikit riak emosi menbuncah...
Sempurnalah Dienku....
16 Desember 2009
08 Desember 2009
Renungan Untuk Isteri atau Calon Isteri
Mujahidah Tangguh
Renungkanlah!!!
Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia
Suami yang kamu nikahi tidaklah semulia Muhammad saw
Tidaklah setaqwa Ibrahim As
Pun tidak setabah Ayyub As
Justru suamimu hanyalah laki-laki akhir zaman
Yang punya cita-cita menjadi laki-laki sholeh
Pernikahan mengajarkan kita untuk menunaikan kewajiban bersama
Suami menjadi pelindung bagimu, sedangkan kamu langit penghuninya
Suami adalah nahkoda kapal, sedangkan kamu navigatornya
Suami bagaikan balita yang nakal, sedangkan kamu adalah penuntunnya
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singasananya
Seketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya
Pernikahan mengisyaratkan kita perlunya iman & taqwa
Untuk meniti sabar dan ridho Allah swt
Karena memiliki suami yang tak segagah dibayangkan
Justru kamu akan tersentak dari alpa
Sedangkan kamu bukanlah Khodijah Ra yang begitu sempurna dalam menjaganya
Pun bukan Siti Hajar yang begitu setia didalam singgasananya
Cuma isteri akhir zaman yang berusaha menjadi wanita sholehah
Renungkanlah!!!
Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia
Suami yang kamu nikahi tidaklah semulia Muhammad saw
Tidaklah setaqwa Ibrahim As
Pun tidak setabah Ayyub As
Justru suamimu hanyalah laki-laki akhir zaman
Yang punya cita-cita menjadi laki-laki sholeh
Pernikahan mengajarkan kita untuk menunaikan kewajiban bersama
Suami menjadi pelindung bagimu, sedangkan kamu langit penghuninya
Suami adalah nahkoda kapal, sedangkan kamu navigatornya
Suami bagaikan balita yang nakal, sedangkan kamu adalah penuntunnya
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singasananya
Seketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya
Pernikahan mengisyaratkan kita perlunya iman & taqwa
Untuk meniti sabar dan ridho Allah swt
Karena memiliki suami yang tak segagah dibayangkan
Justru kamu akan tersentak dari alpa
Sedangkan kamu bukanlah Khodijah Ra yang begitu sempurna dalam menjaganya
Pun bukan Siti Hajar yang begitu setia didalam singgasananya
Cuma isteri akhir zaman yang berusaha menjadi wanita sholehah
Renungan Untuk Suami atau Calon Suami
Mujahidah Tangguh
Renungkanlah!!!
Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia
Isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khodijah
Tidaklah setaqwa Aisyah
Pun tidak setabah Fatimah Az-Zahra
Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman
Yang punya cita-cita menjadi wanita sholehah
Pernikahan mengajarkan kita untuk menunaikan kewajiban bersama
Isteri menjadi tanah bagimu, sedangkan kamu langit penaungnya
Isteri ladang tanamanmu, sedangkan kamu pemagarnya
Isteri kiasan ternakan, sedangkan kamu gembalanya
Isteri adalah murid, sedangkan kamu adalah mursyidnya
Isteri bagaikan anak kecil, sedangkan kamu tempat bermanjanya
Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya
Seketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya
Diibaratkan isteri adalah tulang yang bengkok, maka berhatilah meluruskannya
Pernikahan mengisyaratkan kita perlunya iman & taqwa
Untuk meniti sabar dan ridho Allah swt
Karena memiliki isteri yang tak sehebat yang dibayangkan
Justru kamu akan tersentak dari alpa
Sedangkan kamu bukanlah Rasulullah saw
Pun bukan Sayyidina Ali RA
Cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi laki-laki sholeh
07 Desember 2009
Jadilah Pohon Kurma
Mujahidah Tangguh
Seorang muslim memiliki sifat selalu memberi. Seorang muslim bagaikan pohon kurma. Ia selalu member, buahnya juga enak rasanya.
Seorang muslim memiliki sifat selalu memberi. Seorang muslim bagaikan pohon kurma. Ia selalu member, buahnya juga enak rasanya.
Langganan:
Postingan (Atom)